Pada Kamis, 11 Agustus 2022, bertempat di ruang kelas Prodi Pengawasan Epidemiologi Diploma Tiga telah diselenggarakan sosialisasi tentang HIV AIDS dengan narasumber dari Puskesmas Ariodilah yaitu dr. Maya Fitriyanti dan staff
HIV / AIDS, bukan rahasia lagi kalau masalah ini sudah menjadi permasalahan dunia dan menurut data UNAIDS 2018 seperti dikutip di halaman website kementerian kesehatan sudah sekitar 35 juta meninggal dunia akibat virus HIV/ AIDS.
Penyakit ini berkembang sangat cepat dan menjadi keprihatinan dunia. Berbagai program diluncurkan untuk menjawab dan mencari solusi mengatasi permasalahan ancaman perkembangan epidemi ini.
Salah satu sasaran untuk meminimalisir ancaman HIV / AIDS adalah sosialisasi secara kontinyu khususnya kepada generasi muda. Mengapa remaja harus “melek terhadap bahaya HIV/AIDS” ?..
karena setidaknya informasi tentang penyebaran HIV / AIDS dikalangan remaja dapat menambah kontribusi positip penyelesaian problem epidemi penyakit mematikan ini.
Ada beberapa poin yang dapat diambil dari penyuluhan atau sosialisasi HIV / AIDS terhadap remaja. Pertama, pemahaman konsep tentang HIV / AIDS dapat dipahami secara proporsional.
Dalam konteks pemenuhan perlindungan remaja khususnya dari ancaman epidemi HIV AIDS, institusi yang tidak responsif dan melakukan pembiaran terhadap masalah tersebut, maka dapat dikategorikan sebagai lembaga pendidikan yang bersimpangan jalan terhadap kepentingan remaja/mahasiswa akan informasi yang utuh tentang HIV AIDS. Sehingga diharapkan dengan pemahaman yg memadai, menimbulkan sikap dan perilaku positif yang dapat mencegah remaja terjerumus dalam aktivitas seksual pranikah yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya penyakit menular seksual dan HIV AIDS
(Iks)